Mar 30, 2012

Give up ?? No way !!!

English Version

Dalam film Spiderman 2, diceritakan bagaimana Peter Parker, si Spiderman, merasakan tekanan dalam hidupnya. Tanggung jawabnya berperang dengan kepentingan pribadinya. Karena tugas menyelamatkan kota yang dalam kekacauan, ia sering kesulitan membereskan masalah pribadinya. Dalam film itu diceritakan bagaimana ia terjepit dalam dilema hubungannya dengan Mary Jane.

OK, saya bukannya mau menceritakan Spiderman 2 disini. Saya hanya ingin mengambil situasi Peter Parker dalam film itu, untuk menggambarkan, bagaimana kita sebagai orang Kristen juga sering dalam dilema.

Seringkali keKristenan kita justru membuat kita merasa tertekan dalam dunia ini. Lho...apa engga salah nih ? Coba kita ambil contoh dalam dunia bisnis. Melakukan kecurangan, penipuan, baik yang terselubung maupun tidak, sudah menjadi hal yang wajar. Secara jujur dalam bagian terkecil otak kita, kita harus mengakui bahwa memang itu benar. Sangat susah untuk dapat mengikuti kehendak Tuhan dalam dunia ini.

Paman Ben, dalam film itu mengatakan: "Kita selalu memiliki pilihan"

Sayangnya, ungkapan tersebut sama sekali tidak dapat kita gunakan. Ya, secara harafiah, kita memang memiliki pilihan, untuk tetap menjadi pengikut Kristus, atau meninggalkanNya. Tetapi kita harus ingat satu hal, bahwa menjadi pribadi Kristen bukanlah suatu pilihan yang kita ambil, melainkan kehendak Tuhan.

"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:5)

Jadi, apa yang harus kita lakukan ? Paman Ben juga mengatakan "Dalam kekuatan yang besar ada tanggung jawab yang besar"

Sedikit banyak saya menyetujui apa yang Paman Ben katakan bahwa kita memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga keKristenan kita. Kedengarannya memang tidak menyenangkan, berat, susah, dan
sering membuat kita merasa lebih baik tidak usah memiliki kekuatan tersebut.

Kali ini, giliran Paman Ndutzz yang mau mengatakan: "Dalam keKristenan, ada tanggung jawab yang besar. Dan dalam keKristenan pun, ada pertolongan dan kuasa yang besar"

Kawan, Roh Kudus yang ada dalam diri kita memiliki kuasa yang lebih besar dari semua masalah-masalah kita. Engga percaya ? Coba baca nih:

"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Filipi 4:13)

"Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu ? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita ?" (Roma 8:31)

"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan" (Yesaya 41:10)

"Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita" (1 Yohanes 5:4)

Tuhan memang tidak menjanjikan hidup yang indah dengan mengikut Dia. Tetapi Dia berjanji akan selalu menyertai kita, dan memampukan kita untuk menghadapi semua masalah-masalah di dunia ini. Terlebih lagi, semuanya yang terjadi itu ada dalam rencana Allah, dan itu merupakan rencana-rencana yang indah dalam hidup kita.

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yeremia 29:11)

Karena itu jangan menyerah !!! Tetaplah semangat dan setia dalam mengikut Tuhan...dan jangan sekali-kali berpikiran bahwa "kita selalu memiliki pilihan"

Tuhan memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

In the Spiderman 2, the story tells us on how Peter Parker, the Spiderman, feel the pressure in his life. His responsibilities to save the city from chaos limiting him to take care his personal affairs. The movie takes us to his dilemma in love life with Mary Jane.
Ok, I am not writing Spiderman 2 synopsis. I just want to take us to the situation of Peter Parker, to describe how we as Christians are also often having dilemma.

Christianity often makes us feel depressed and cornered in this world. Wait…is it? Let’s take an example from the business world. It is common to find people who are committing fraud, deception whether in cover up or not. It is so common until it turns to a norm. Honestly, in the back of our head we know and admit that is true. In fact, it is very difficult to be able following the will of God in this world.

Ben Parker in the movie says that, "We always have a choice."

Unfortunately, the phrase is in no way we can use. Yes, we do have a choice (theoretically speaking) whether to keep following Him or not. But we often forget that being a Christian is not a personal choice which we can decide to take, instead, it is a will of God.

"Before I formed you in the womb I knew you, before you were born I set you apart; I appointed you as a prophet to the nations." (Jeremiah 1:5)

So, what should we do ? Ben also says in the movie that, "With great power comes great responsibility."

Personally, I agree with what Ben Parker states in a way that we have a great responsibility to keep our Christianity. It might sound unpleasant, heavy, hard, and makes us feel better to not having such “gift”.

This time, let me, Uncle Ndutzz says, "In the Christianity, there is not only big responsibility that exists, but also there is help and great power."

My friends, we should always remember that the Holy Spirit within us have the greater power than all of our problems accumulated. Don’t believe it? Try reading this verse:

"I can do all this through him who gives me strength." (Philippians 4:13)

"What, then, shall we say in response to these things? If God is for us, who can be against us ?" (Romans 8:31)

"So do not fear, for I am with you; do not be dismayed, for I am your God. I will strengthen you and help you; I will uphold you with my righteous right hand" (Isaiah 41:10) 

"for everyone born of God overcomes the world. This is the victory that has overcome the world, even our faith." (1 John 5:4)

God does not promise a always-wonderful-life with following Him. But he promised to always be with us, and enabled us to face all the problems in this world. What would we ask more ? Everything which happens is in God’s plan, and His plans in our life are way more beautiful than we can imagine.

"For I know the plans I have for you," declares the LORD, "plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future." (Jeremiah 29:11)

Therefore, do not give up! Let us keep the spirit and faithful in following our Lord….and do not ever think that "we always have a choice".

 God bless.

Mar 27, 2012

Durian Christian

English Version

Durian merupakan salah satu buah yang memiliki musim untuk dipanen. Bila bukan pada musimnya, akan sangat sulit menemukan buah durian yang besar, terlihat yummy, dan tentu saja yang enak rasanya. Pada umumnya kecil ukurannya. Tetapi bila pada musimnya, buah durian yang besar dan enak akan dengan sangat mudah ditemukan.

Bandingkan dengan buah jeruk, yang setiap saat bila kita menginginkannya, bisa dengan mudah dijumpai di pasar, maupun supermarket. Tidak ada perbedaan bentuk maupun rasa baik ketika musim-A maupun musim-B.

Perjalanan kehidupan keKristenan kita, seringkali juga terbawa oleh musim. Misalnya menjelang suasana Jumat Agung ataupun Paskah. Pada umumnya menjelang momen ini, banyak orang Kristen akan sering melakukan doa dan puasa. Tidak jarang pula ikut kebaktian sampai menangis, yang katanya sedih/terharu melihat penderitaan Yesus.

Begitu pula menjelang suasana Natal. Wah, sepertinya sayap malaikat dan lingkaran kuning bisa muncul. Orang-orang Kristen cenderung berperilaku super baik. Suka memberi, tampak ceria, dll.

Namun sangat kontras bila dibandingkan dengan hari-hari "biasa".
Seberapa seringkah kita mengingat kematian/kelahiran dari Yesus ?
Seberapa seringkah kita masih tampak ceria dan membagikan berkat kepada orang lain ?
Yang ada malah malas untuk ke gereja, tertidur ketika kebaktian, atau malah super pelit untuk memberikan persembahan.

Biarlah blog singkat ini bisa mengingatkan kita, agar kita tidak menjadi umat Kristen "durian" melainkan dengan tetap sepenuh hati selalu memberikan yang terbaik pada Tuhan kapanpun itu.


Tuhan memberkati.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Durian is a Southern Asian famous seasonal fruit. When it is not a durian season, it will be very difficult to find a large, yummy durian fruit. In general, we can only find the small size durian fruit. In contrast, when it comes the time of its season, you can find large and yummy durian easily.
Let’s make a comparison with oranges which we can find them easily any time in the markets. There would be no differences in sizes or tastes through the year.

Sometimes, our Christianity life is often carried away by the season. For example, the atmosphere around Good Friday or Easter, in general, many Christians will often perform fasting and prayer. Moreover, they are often carried away in the services and cry because of they feel sad and thrill to see the suffering of Jesus Christ.

It is the same before Christmas. I think I can see angel wings and halo everywhere. Christians tend to behave in a super good way, like giving charity, extremely cheerful and smiles more often, etc.

It is so in contrast when we’re comparing to the “normal” days.
How often we remember the death or birth of Jesus?
How often we still seemed upbeat and share with others?
The ones that happening are they become lazy to go to church, fall asleep in the service, or even become stingy to make offerings.

Let this be a short blog to remind us in order not to become “Durian” Christians, but to keep our hearts close to God and give the best only for Him anytime.


God bless.

Mar 26, 2012

No Action Talk Only

English Version

Presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy, pernah mengatakan:

"Jangan tanyakan apa yang dapat negara lakukan untuk kita, tanyakan apa yang dapat kita lakukan untuk negara"

Begitupun dengan kehidupan bergereja. Seringkali kita berperilaku seperti anak kecil, yang hanya mau dilayani oleh gereja.
"Pengurusnya kurang hangat", "Musiknya kurang keren", "AC nya kurang dingin", dan berbagai jutaan alasan lain yang membuat kita menjadi malas ke gereja.
Secara jujur, kalau kita mau mengakui, setiap manusia tidak terluput dari kesalahan. Akan selalu saja ada hal yang dapat kita salahkan dari sebuah gereja.

Kita menjadi lupa, bahwa tujuan utama kita pergi ke gereja, adalah untuk bersekutu dengan Tuhan. Bukan untuk mencari orang-orang ramah, menyaksikan pertunjukan musik, ataupun ruangan yang nyaman.
Gereja juga bukanlah sebuah target untuk dipersalahkan.
Jika kita menjadi bagian (anggota) dari gereja tersebut, tugas kita bukanlah untuk menjadi komentator...yang mencari kesalahan/memuji program-program maupun segala sesuatu dalam gereja tersebut.
Kita juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun gereja tersebut dengan satu (dan hanya satu) tujuan, yaitu untuk memuliakan nama Tuhan.

Melalui 1 Korintus 12:12-27, Paulus mengatakan:

"Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh ? Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh ? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran ? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman ? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh ? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya."

Karena itu, biarlah melalui blog ini, setiap kita dapat disadarkan bahwa kita adalah satu tubuh Kristus. Tangan tidak dapat berkata kepada mata "kenapa kamu buta", tetapi tangan tersebut akan berusaha bergerak (meraba-raba) agar tubuh itu tetap dapat berjalan tanpa menabrak, walau mata itu buta.
Sama seperti dalam hidup bergereja, biarlah kita justru dapat menjadi bagian yang menambal kekurangan dari gereja kita, bukan malah menyalahkan.

"Tanyakan pada dirimu...apa yang kamu dapat lakukan untuk gerejamu"


Tuhan Memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

John F. Kennedy, the 35th President of the United States, once said:
“Ask not what your country can do for you – ask what you can do for your country”

There goes the same with church’s life. We often behave like children who only want to be served by the church.
“The church activists are not warm enough”, “the music is not cool enough”, “the air-conditioner is not cold enough”, and many more other reasons that make us become lazy to go to the church.
Honestly, if we want to admit, every human being does not escape from the mistakes, no one is perfect. There will be always one thing or more that we can blame in the church.

We’re so busy to look for mistakes that we can blame upon the church, so that we forgot about the main purpose of going to church. We forgot that when we go to church, we want to have fellowship with God. Not to find friendly people, watch a performance of music, or a comfortable room. The church is also not a target to be blamed.
If we become a part (member) of the church, our task is not to be a commentator who is looking for something good and bad from the church.
We also have the same responsibility to build the church with one purpose which is to glorify God’s name.

In 1 Corinthians 12:12-27, Paul says:

"Just as a body, though one, has many parts, but all its many parts form one body, so it is with Christ. For we were all baptized by one Spirit so as to form one body—whether Jews or Gentiles, slave or free—and we were all given the one Spirit to drink. Even so the body is not made up of one part but of many. Now if the foot should say, “Because I am not a hand, I do not belong to the body,” it would not for that reason stop being part of the body. And if the ear should say, “Because I am not an eye, I do not belong to the body,” it would not for that reason stop being part of the body. If the whole body were an eye, where would the sense of hearing be ? If the whole body were an ear, where would the sense of smell be? But in fact God has placed the parts in the body, every one of them, just as he wanted them to be. If they were all one part, where would the body be ? As it is, there are many parts, but one body. The eye cannot say to the hand, “I don’t need you!” And the head cannot say to the feet, “I don’t need you!” On the contrary, those parts of the body that seem to be weaker are indispensable, and the parts that we think are less honorable we treat with special honor. And the parts that are unpresentable are treated with special modesty, while our presentable parts need no special treatment. But God has put the body together, giving greater honor to the parts that lacked it, so that there should be no division in the body, but that its parts should have equal concern for each other. If one part suffers, every part suffers with it; if one part is honored, every part rejoices with it. Now you are the body of Christ, and each one of you is a part of it."

I hope after reading this blog, each of us can be aware that we are one body of Christ. Hand never say to the eye, “why are you blind?”, but it will try to move around and grope so that the body is still be able to walk without crashing to anything, even though the eye is blind. It is the same with church life, let us be the person who able to patch up the shortcomings of the church rather than blame it.

“Ask yourself…what you can do for your church.”


God bless

Mar 24, 2012

It's not me...It's HIM

English Version

Ditulis ulang dari sumber:
-Pdt. Pieter Alfons Sakul (GKA Agape Surabaya), perjalanan misi ke GKA Hosana Trenggalek, 23 Maret 2012

Setelah masa peralihan dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru, yang kurang lebih selama 400 tahun, dimana tidak ada seorang nabi pun yang diutus oleh Allah dalam dunia ini, munculah seorang tokoh besar yang bernama Yohanes Pembabtis.

Siapa yang tidak kenal dia ? Setelah masa kekosongan Injil yang cukup lama, saya cukup percaya bahwa kemunculannya cukup membuat sensasi. Apalagi dia tidak berpenampilan seperti layaknya nabi-nabi jaman sebelumnya. Karena semangat dan kepiawaiannya dalam memberitakan Injil dan telah membabtis banyak orang, tidaklah heran bila banyak orang yang ingin mengikut dia.

Namun ada suatu hal yang cukup menarik. Di tengah-tengah ketenarannya itu, Yohanes Pembabtis TIDAK menyombongkan dirinya. Bukan hanya itu, malahan dia sama sekali tidak pernah menyebut dirinya dalam bagian pelayanan.

"Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku" (Yohanes 1:15)

"Aku bukan Mesias" (Yohanes 1:20)

"Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya" (Yohanes 1:23)

"Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak" (Yohanes 1:26-27)

Dia mengaku bahwa dirinya bukanlah Mesias itu sendiri. Dia hanya mengatakan bahwa dirinya hanyalah suara yang berseru-seru di padang gurun (layaknya suara angin, yang tak terlihat). Padahal, dengan segala ketenaran yang ia miliki, bisa saja dengan mudah dia mengakui bahwa dialah Sang Mesias itu. Bahkan dengan rendah hati ia berkata bahwa untuk membuka tali kasutNya pun ia tidak layak.

Di ayat selanjutnya dapat kita baca bahwa ketika Ia melihat Yesus, Ia justru mengajak semua mata untuk melihat kepadaNya. Ia tidak menjadi marah dan cemburu ketika Andreas (yang pada waktu itu menjadi muridnya), akhirnya mengikut Yesus. Ia tidak ingin dialah yang menjadi pusat perhatian dari pengabaran Injil, melainkan Yesus.

"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."(Yohanes 1:29-31)

"Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"" (Yohanes 1:36) 

Tidaklah heran bila Yesus mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang terlebih besar daripada Yohanes Pembabtis (Matius 11:11, Lukas 7:28)

Inilah bentuk pelayanan yang diinginkan oleh Tuhan kita. Sebuah pelayanan dengan kerendahan hati, yang sama sekali tidak menaruh faktor "aku" di dalamnya. Biarlah renungan ini bisa merubah motivasi pelayanan kita, bukan untuk melihat ke diri kita, melainkan untuk mengajak orang-orang lain melihat kepada diri Yesus sendiri.

"Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (Yohanes 3:30)
(Ayat kesukaan saya =p)


Tuhan memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------


This blog is rewritten based on:
-Rev. Pieter Sakul Alfons (GKA Agape Surabaya), a mission trip to GKA Hosana Trenggalek. 23rd March, 2012.

After the transition from the Old Testament to the New Testament (approximately 400 years), where there is no Prophet sent by God into the world, then came the one great man named John who later more known as John the Baptist.

Who doesn’t know John the Baptist ? After the Gospel took a long vacant gap, I believe his appearance is quite a sensation. Moreover, he didn’t look like any Prophet from the earlier times. Since he is well-known for his enthusiasm in preaching the gospel, and baptized so many people, it is not surprising at all if there were so many people become his followers.

Nevertheless, there is something that quite interesting of him. In the midst of his fame, John the Baptist was NOT bragging about himself. In fact, he had never called himself in the service.

John testified concerning him. He cried out, saying, "This is the one I spoke about when I said, ‘He who comes after me has surpassed me because he was before me"" (John 1:15)
"He did not fail to confess, but confessed freely, "I am not the Messiah"" (John 1:20)

"John replied in the words of Isaiah the prophet, "I am the voice of one calling in the wilderness, ‘Make straight the way for the Lord"" (John 1:23)

""I baptize with water," John replied, "but among you stand one you do not know. He is the one who comes after me, the straps of whose sandals I am not worthy to untie"" (John 1:26-27) 

He admitted that he wasn’t the Messiah. He only said that he was the voice of one crying in the wilderness (similar to the wind, something that invisible). In fact, with all the fame he had, he could easily recognize that He is the Messiah, but he humbly said that even only to open the rope off His shoes, he wasn’t decent enough. 

In the next verse, we will read that when John the Baptist saw Jesus, he would bring all eyes to see Him. He didn’t angry or jealous when Andrew, who was his student, eventually followed Him. John the Baptist didn’t want to be the center of attention, he want all the attention of gospel is given to Jesus. 

"The next day John saw Jesus coming toward him and said, "Look, the Lamb of God, who takes away the sin of the world!. This is the one I meant when I said, "A man who comes after me has surpassed me because he was before me. I myself did not know him, but the reason I came baptizing with water was that he might be revealed to Israel"" (John 1:29-31)

"When he saw Jesus passing by, he said, "Look, the Lamb of God!"" (John 1:36)

It is no wonder that Jesus said that no one is greater than John the Baptist (Matt 11:11, Luke 7:28)

This is the type of service which God desires. A service with humble, which doesn’t put “Me” factor in it. Let this reflection can change the motivation of our services to not only looking toward ourselves, but also to invite other people to see Jesus Himself.

"He must become greater; I must become less" (John 3:30)
(This is my fave verse btw =p)


God bless.

Mar 23, 2012

Why me ??

English Version

"Wah, saya engga bisa..." Ini jawaban yang sering kita dengar di gereja, bila seseorang ditawari sebuah tugas pelayanan. Kalau saya boleh menarik ruang yang lebih luas dibalik alasan tersebut, saya bisa menemukan dua poin sebagai dasar jawaban tersebut:
Seringkali kita lupa bahwa segala bentuk pelayanan itu asalnya dari Tuhan, dan seharusnya menjadi suatu kebanggaan untuk mendapatkan kesempatan, "ditawari" untuk melayaniNya. Apapun bentuk pelayanan itu, semuanya sama berharga.

Coba kita lihat ilustrasi berikut. Ketika kita datang ke sebuah kebaktian di gereja, kita akan disambut oleh petugas penyambutan. Lalu kita duduk di ruang kebaktian, mengikuti jalannya ibadah yang dipimpin oleh Worship Leader, diiringi pemusik, dan didukung oleh petugas Backing Vocal. Kita menyanyi mengikuti tulisan yang ada di layar OHP (overhead projector) ataupun slide projector.

Apa yang terjadi seandainya petugas penyambutan dengan muka cemberut menyambut anda ? Lalu Worship Leader tidak dapat memimpin dengan baik, pemain musik sering melakukan kesalahan, Backing Vocal menyanyi dengan suara fals, petugas OHP atau projector sering terlambat atau bahkan salah menunjukkan lirik lagu. Semuanya berakibat sama. Kita tidak akan dapat mengikuti kebaktian dengan sepenuh hati dan akhirnya fokus kita yang seharusnya datang kepada hadiratNya tidak tercapai.

Ingatlah bahwa ketika kesempatan untuk melayani itu datang kepada kita, apapun bentuknya, itu adalah suatu kehormatan dari Tuhan sendiri. Ia telah memilih kita yang tidak sempurna, yang sebenarnya tidak layak, untuk ikut ambil bagian melayaniNya. Apakah mungkin ? Kita kan tidak layak ? Well...percayalah bahwa ketika Tuhan sendiri yang memilih kita, Ia sendiri yang akan memampukan kita. Lagipula, yang perlu kita lakukan hanyalah melakukan pelayanan itu dengan sepenuh hati untuk memuliakan namaNya.

Mari siapapun kita, dengan semangat melakukan tugas pelayanan itu, apapun bentuknya,  selagi kesempatan itu masih ada.

Tuhan memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

"Ermm…I think I cannot…" is a familiar answer that we often hear if someone is offered for taking part in services at church. In my personal opinion, I can conclude two main points as the common reasons for that answer:
  • Feelings of inferiority (low self-confidence)
  • The person doesn’t want it and  rejects the offer subtly
We often forget that all forms of ministry are come from God, and it should be an honor to get a chance, “offer” to serve, a chance to serve others. Whatever the form of services are equally precious in God’s eyes.

Let’s see the following illustration. When we come to a service, we are greeted by ushers. Then we sit in the sanctuary to start the service by a course of worship which led by the Worship Leader who is accompanied by musicians. They are supported by some Backing Vocals. We can sing along because there is someone who operates the overhead-projector so we can see the lyrics on the screen.

What will happen then if the ushers welcome you with a frown face?  How will it gonna affect you if the Worship Leader cannot lead well, while the music players often make mistakes, Backing Vocal singing falsely, or projector officers delayed or show the wrong slides of song? All of them will have the same result which is make us attending services without a vengeance, and finally our focus that supposed to come into His presence will cannot be achieved.

Remember, when the opportunity to serve is come to us, regardless of the kind of services are, serving is an honor that God gives to us. He has chosen us who are not perfect in the very first place and not decent enough to serve God. Is it possible? Are we deserve to serve Him? Well…believe that when God himself choose us, He will guide and enable us to do it right and till the end. Moreover, one thing that we need to know and do… is to be able do the services whole-heartedly to glorify the name of our Father only.

Let us do the services with full of spirit, whoever we are and whatever the services are, while the opportunity is still there.

God bless

Mar 22, 2012

Hello...are You there ?

English Version

Menjadi seseorang yang hampir selalu menggunakan logika dan akal rasional sering membuatku bertanya-tanya tentang apa yang telah Allah rencanakan dalam hidupku, terutama ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana dan harapanku.

Pertanyaan yang sering membuatku bingung adalah:
  • Tuhan, apakah Engkau mendengarkan doaku ?
  • Kenapa aku harus selalu beriman ?
Ketika aku menanyakan hal tersebut, aku disadarkan, bahwa sebenarnya dirikulah yang tidak mendengarkan jawabanNya. Alkitab telah mencatat dengan jelas:

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan" (Matius 7:7-8)

Nah, sampai pada poin ini, kita mungkin akan berkata "Saya sudah meminta, bahkan doa sampai jungkir balik, puasa berhari-hari, namun tetap saja apa yang aku minta tidak kudapatkan"

Well...teman, coba kita lanjutkan pembacaan kita

"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" (Yakobus 4:3)

"Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan ? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (Matius 7:9-11)

Tuhan selalu mendengarkan doa kita. Ia tidak pernah tertidur. Dan kenapa kita harus beriman ? karena Dia tahu apa yang terbaik buat kita. Ada 3 jawaban doa: Ya, Tidak, dan Tunggu. Kita tidak pernah tahu apa jawaban dariNya. Namun kita tahu (dan kita imani) bahwa apapun jawaban doa kita, itu adalah yang terbaik buat kita.

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir" (Pengkotbah 3:11)

Tuhan memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Being a person who use my rational and logic most of the times, I sometimes question stuffs and the possibility that God has planned for my life. Especially when things do not goes along with my expectations and plans.  It leads me into confusion and two questions which are:
  • God, were You listening ? 
  • Why have faith?
When I'm asking those questions,  I realize that it's not Him that never listen, but it's me. Bible has clearly written:

"Ask and it will be given to you; seek and you will find; knock and the door will be opened to you. For everyone who asks receives; the one who seeks finds; and to the one who knocks, the door will be opened." (Mathew 7:7-8)

Up to this point, we might say "I have asked, even kneeling down and pray, fasting for days, but still it's not given" Well...friend, let's continue the readings

"When you ask, you do not receive, because you ask with wrong motives, that you may spend what you get on your pleasures" (James 4:3)

"Which of you, if your son asks for bread, will give him stone ? Or if he asks for a fish, will give him a snake ? If you, then, though you are evil, know how to give good gifts to your children, how much more will your Father in heaven give good gifts to those who ask Him" (Matthew 7:9-11)

God always listen to our prayers. He never fall asleep. And why should we have faith ? because He knows the best things for us. There are 3 types of answers to a prayer. Yes, No, and Wait. We will never know which one is the answer for us. But we know (and have faith in it) that whatever it is, it's the best for us.  

"He has made everything beautiful in its time. He has also set eternity in the human heart; yet no one can fathom what God has done from beginning to end" (Ecclesiastes 3:11)

God Bless You

Mar 19, 2012

Ride On!!!

English Version

17 Maret 2012, saya pergi menghadiri acara perkawinan seorang teman di sebuah kota di Malaysia. Karena tidak ada rute pesawat langsung menuju ke kota tersebut, saya harus turun di singapura dan melanjutkan perjalanan via darat.

Dalam waktu yg relatif singkat, saya sudah menyebrangi 3 negara. Benar2 mengagumkan jaman sekarang ini. Transportasi dibuat semakin mudah, semakin cepat, dan semakin murah. Tidak heran banyak orang beramai-ramai ingin berpergian kesana kemari.

Bagaimana dengan keKristenan ? Dari dulu sampai sekarang, transportasi ke surga sangat mudah dan gratis.

"Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6)

"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kisah Para Rasul 4:12)

".....supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16)

Seperti sebuah ungkapan "Hanya orang Indonesia yang dapat membawa anda ke Indonesia", demikian jugalah hanya Yesus yang empunya kerajaan sorga, yang dapat membawa kita kesana. Tidak ada cara lain atau melalui orang lain. Caranya ? Sangat mudah !!! Hanya dengan percaya kepadaNya.

Sayangnya masih banyak orang yg belum mengetahui tentang hal ini. Karena itu, mari kita yang mengaku sebagai anak-anaknya, agar lebih giat lagi dalam memberitakan perjalanan keselamatan ini.

Tuhan memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

I had a wedding to attend last 17th March 2012 in a town in Malaysia. Since there isn’t any direct flight to that town, I need to set off to Singapore first, and continue the trip via land-transportation.

In a relatively short time, I have crossed 3 countries. These days, transportation is really awesome, since it is a lot cheaper, faster, and easier than before. No wonder people are vies to travel across the countries.

Then, what about the Christianity? From the beginning till today, transportation to heaven is always very easy…and the most important thing, it is free.

"Jesus answered, “I am the way and the truth and the life. No one comes to the Father except through me" (John 14:6)

"Salvation is found in no one else, for there is no other name under heaven given to mankind by which we must be saved” (Acts 4:12)

"......that whoever believes in him shall not perish but have eternal life" (John 3:16)

Like the saying “Only the right homeowners who can take us to their home-tour”, it goes the same with Jesus who is the true owner of kingdom of heaven’s and the only one who can take us there. There is neither other way nor through people, we can achieve the salvation. Then how we can reach the kingdom of heaven ? It is as simple and easy answer, such as none other than believing in Him.

Unfortunately, there are still so many people who do not know about this good news. Therefore, we, who are claiming as His children, need to spread the words of God more actively to the world. More than ever, we need spread the way of salvation in Jesus more vigorously so that more people can be saved through Him.

God bless.

Mar 18, 2012

God's Favorite "Menu"

English Version

Berpergian ke Singapura ataupun Malaysia, tidak akan pernah membuatku lupa untuk mencari masakan "Hainanese Chicken Rice" kapanpun, dimanapun baik itu di depot pinggir jalan, restaurant, ataupun food court. Memang berbeda tempat berbeda cara penyajian. Ada yang menggunakan rajangan bawang jahe, ada yang menggunakan seperti kecap, dan masih banyak jenis resep yang digunakan. Tetapi itu bukan masalah karena yang aku cari adalah rasa khasnya, yang herannya cuma di Singapura dan Malaysia yang cocok dengan seleraku.

Well, kadang sama seperti pelayanan di sebuah gereja. Beda gereja, beda cara penyajian. Tetapi yg dilihat oleh Tuhan, bukanlah "aksesoris" ataupun "bumbu-bumbu" tambahannya. Tetapi "rasa" khas dari pelayanan tersebut, yaitu hati yg benar-benar tulus ingin melayani untuk kemuliaan Tuhan.

Biarlah hal ini dapat menjadi suatu perenungan bagi kita, yang sering kali lebih memperhatikan bagaimana menyajikan pelayanan itu daripada memurnikan motivasi pelayanan kita.

Tuhan memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Whenever I’m travelling to Singapore or Malaysia, I will definitely looking for "Hainanese Chicken Rice"…anytime, anywhere. It could be in the street depot, restaurant, or food court. Of course, different places have their own kind "Hainanese Chicken Rice". The seasoning, topping, and the way "Hainanese Chicken Rice" is served are all different in every place. Some of them use mix minced garlic and ginger, while the others use soy sauce for additional flavor. That’s never been my problem because I was looking for the characteristic and uniqueness. From so many kind of "Hainanese Chicken Rice", Singaporean and Malaysian recipe are the ones that suit my palate best.

Well, it goes the same in the church ministry. Different the church, different the way the ministries are. But God is not looking for ministry that full of “accessories” or additional “seasoning” and “topping”. The sincere heart to do the ministry whole-heartedly is what God’s looking for. The sincere heart is our “unique flavor” of the ministry…the sincere heart to serve the Lord and glorify His name.

Let this story can be reflection for us, which are often pay more attention on how to present the ministry with all the “accessories”, rather than keep the humble goal of glorifying Him.

God bless.

Light Of The World

English Version

Catatan: Tulisan saya dibawah bukan bermaksud memojokkan atau menuding kepada instansi tertentu, tetapi hanya sebagai sharing. Bila ada hal yang menyinggung silahkan disampaikan dengan itikad baik, dan saya dengan senang hati akan merubah isi blog ini. 

Marah!! Malu!! Sedih!! Itu perasaan yang saya rasakan sekarang. Menyaksikan di TV tentang siaran berita mengenai demonstrasi sebuah instansi pendidikan di Indonesia terhadap rencana kenaikan harga BBM.

OK, bukan rencana kenaikan BBM yang bikin emosi saya bergejolak. Tetapi tayangan demonstrasi itu menampilkan emosi para mahasiswa dari sebuah instansi pendidikan berlabelkan KRISTEN. Bahkan ada bagian dimana seorang mahasiswa dengan luapan emosinya, marah-marah, bahkan membentak-bentak pihak kepolisian, yang justru sebaliknya (aduuuhhh...) nampak tenang, diam, dan yeah...dapat mengontrol diri.

Terlepas dari "tanggung jawab moral" instansi pendidikan tersebut, saya ingin membawa blog ini kepada kita semua sebagai masing-masing individu.

"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak diatas gunung tidak mungkin tersembunyi.......Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Matius 5:14, 16) 

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" (Roma 12:1) 

Saya rasa cukup jelas ayat-ayat tersebut memberitahu kepada kita, bahwa hidup kita, didalam maupun diluar gereja, kapanpun itu...merupakan ibadah kita kepada Tuhan. Lebih jauh daripada itu, hidup kita merupakan kesaksian hidup yang mewakili Allah didepan orang lain.

Rekan-rekan sekalian...mari kita bersama-sama selalu mengingat bahwa KRISTEN bukanlah sebuah label yang dapat dilepas dan dipasang kapanpun kita mau Biarlah kita yang telah mengambil keputusan untuk mengikut Dia, dapat benar-benar menjadi saksi untuk kemuliaan Bapa kita.

Amin.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

N.B: This writing is made to illustrate my personal opinion, and is not trying to point or corner any institutions and individual out there. All content in this blog are only my personal sharing and testimony about gifts that I got. Some of them might be only my random feelings after seeing and facing problems in this life. Therefore, if (by any chance) you feel offended with the content of this blog, you may contact or leave message to me. I will be happy to discuss or, in extend, rewrite the content. Critics and comments are always welcomed. May Our Daily Fat becomes such a blessing for you. 

Anger + Shameful with a mix of sad. Those kind of feelings are what I really feel when I’m writing this entry. Before wrote this blog, I was watching news in TV. Then, something that made me so upset appeared in the TV screen. It was the university students who demonstrated refusing the increases of gas prices. 

Okay (before you are mistaken =p), I’m not upset with the government plan to increase the gas prices. It was the students’ rudeness and disgrace actions that upset me so bad. Oh well, I know it’s true and common for Indonesian demonstrators to use the rudeness (or sometimes violence) in the demonstration. Knowing that fact really well, this kind of attitude still cannot be accepted by my standard because the students come from Christian university. They let the emotion control their action, resulting some rude and dishonor actions. For example, the news show me a student with his uncontrollable temper, yelling to one of the police officers, who in contrary appear very calm, silent, and (yeah) can control their emotion really well. 

Regardless of the “moral responsibility” from this Christian educational institution, I want to bring this blog to all of us as individuals. 

“You are the light of the world. A town built on a hill cannot be hidden…....In the same way, let your light shine before others, that they may see your good deeds and glorify your Father in heaven" (Matthew 5:14, 16)

"Therefore, I urge you, brothers and sisters, in view of God’s mercy, to offer your bodies as a living sacrifice, holy and pleasing to God—this is your true and proper worship" (Romans 12:1)
 
I think the verses are quite clear in telling us that our lives, whether it’s inside or outside the church, whenever it is, is our worship to God. Beyond that, our life is a living testimony of God in front of others. Therefore, our actions need to be guarded so we can glorify our God. 

Dear brothers and sisters in Christ, let us always remember that Christianity is not only a label which can be removed and attached whenever we want. May us, who have taken the decision to follow Him, can become a living witness for glorifying our Father. 

Amen.

Mar 12, 2012

No Smoking

English Version

Berbicara mengenai anti-rokok, seringkali kita hanya menggunakan ayat-ayat yang mengemukakan bahwa tubuh kita adalah Bait Suci Nya seperti:

"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu ? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu" (1 Korintus 3:16-17)

"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri ? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:19-20) 

Ternyata, saya mendapatkan ayat lain yang menjelaskan bahwa jauh sebelum rokok itu populer, Alkitab sudah mencatat bahwa itu adalah perbuatan jahat:

"Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya" (Ayub 20:12-14)
-Renungan malam Radio Spirit TOC (107.7 FM, Surabaya) 

Tuhan memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

When it comes to anti-cigarette thingy, it is common to support the argument with bible verses which tells us to maintain the sacredness of our body (His Holy Temple). Perhaps some people only know those. For examples:
 
"Don’t you know that you yourselves are God’s temple and that God’s Spirit dwells in your midst? If anyone destroys God’s temple, God will destroy that person; for God’s temple is sacred, and you together are that temple" (1 Corinthians 3:16-17) 

"Do you not know that your bodies are temples of the Holy Spirit, who is in you, whom you have received from God? You are not your own; you were bought at a price. Therefore honor God with your bodies" (1 Corinthians 6:19-20) 

Recently I found another Bible verse, which was written far before smoking is popular, that note smoking is an evil action.

"Though evil is sweet in his mouth and he hides it under his tongue, though he cannot bear to let it go and lets it linger in his mouth, yet his food will turn sour in his stomach; it will become the venom of serpents within him" (Job 20:12-14)
-Spirit TOC Radio (107.7 FM, Surabaya) 

 God Bless

Mar 11, 2012

Command to love

English Version

KeKristenan seringkali digambarkan dengan satu kata, KASIH

"Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.....Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Hukum kasih -- Matius 22: 37, 39)

"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih" (1 Korintus 13:13)

"...tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing" (1 Korintus 13:1) 

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44)

dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menekankan pentingnya kasih dalam hidup kita.
Kasih yang bagaimana, sebatas apa ?

Sebelum kita berbicara lebih jauh, mari kita lihat "jenis-jenis" kasih itu:
* ErosKasih yang timbul karena sifat biologis manusia, perasaan romantis, ataupun perasaan intim yang seringkali didasarkan atas (maaf) nafsu.
* StorgeKasih yang timbul dari hubungan relasi/persaudaraan/keluarga.
* PhileoKasih yang timbul dari suatu relasi atas dasar kecocokan. Misal perasaan kasih (oops...lebih cocok menggunakan kata sayang) antar teman, sahabat yang telah "cocok" sifatnya antara satu dengan yang lain.
* AgapeKasih yang tulus, murni, timbul tanpa alasan.

Sebagai "panglima utama", Allah sudah terlebih dahulu menunjukkan jenis kasih yang Ia ingin kita pun miliki dan kita bagikan kepada SEMUA (yeah...semua, termasuk musuh !!!). Kasih AGAPE, kasih yang diberikan tanpa alasan.

Merujuk pada Yohanes 3:16, tertulis "...supaya setiap orang yang percaya kepadaNya..."
Dengan amat jelas [setiap orang --> "whoever" (Inggris-NIV), whosoever (Inggris-KJV), 叫一切 (Mandarin)], bukan hanya kepada orang yang hidup pada jaman itu, kepada orang berusia tertentu, berbangsa tertentu, dsb. SEMUANYA!!!

Tidak mudah, jelas tidak mudah. Kita sebagai manusia yang masih hidup dalam kedagingan, seringkali membutuhkan alasan untuk melakukan sesuatu, termasuk mengasihi. Entah itu (maaf) hawa nafsu kita, hubungan darah, ataupun karena kita "cocok" dengan orang itu.

Simon Petrus sendiri tidak mampu menjawab pertanyaan Yesus dengan jawaban "Agape", sehingga pada pertanyaan ketiga, Yesus mengganti pertanyaanNya dan membuat Simon bersedih.

(Yohanes 21:15-17 -- diaransemen ulang) :
Yesus: Simon anak Yohanes apakah engkau mengasihi (Agape) Aku ?
Simon: Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi (Phileo) Engkau ?
Yesus: Simon anak Yohanes apakah engkau mengasihi (Agape) Aku ?
Simon: Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi (Phileo) Engkau ?
Yesus: Simon anak Yohanes apakah engkau mengasihi (Phileo) Aku ?
Simon: Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi (Phileo) Engkau ?

Terlepas dari bisa/tidaknya kita, saya rasa yang terpenting adalah mau/tidaknya kita untuk memberikan Agape kepada SEMUA orang. Bila Allah menghendaki kita untuk melakukannya, tentu saja Allah akan memampukan kita untuk melakukan hal tersebut. So...buang semua alasan-alasan untuk tidak mengasihi siapapun juga, termasuk haizz...yeah...musuh kita =)

Bukti kasih kita kepada Allah adalah ketaatan kita terhadap perintah-perintah Tuhan (Our Daily Bread 11.03.2012)

Tuhan memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Christianity is often described with one word, LOVE
 
"Love the Lord your God with all your heart and with all your soul and with all your mind......Love your neighbor as yourself" (Law of Love -- Matthew 22: 37, 39 NIV)

"And now these three remain: faith, hope and love. But the greatest of these is love" (1 Corinthians 13:13)

"...but do not have love, I am only a resounding gong or a clanging cymbal" (1 Corinthians 13:1) 

"But I tell you, love your enemies and pray for those who persecute you" (Matthew 5:44)

And still many verses that can define, and emphasize the importance of love in our life. 
About what kind of love that we need to share ? How far should we love or what is the borderline of it ?

Before we talk about this further, let's see the types of love:
* ErosLove that is based on biological factors of human being, romantic feeling, or intimacy that most of the time based on (sorry) sexual desire.
* StorgeLove that is within siblings/family relationship.
* PhileoLove that is based on emotional, towards something that match on your preference. For example: love towards friends, bestfriends, etc.
* AgapeA pure love, which is given without any reasons, unconditional love.

As our commander, God had shown us the love that HE wants us to build and share towards OTHERS (exactly, a.k.a all people, includes our enemy). AGAPE love, the unconditional love.


Referring to John 3:16, it is written "...that whoever believes in Him..." (NIV)
It's clearly stated [whoever --> whosoever (KJV), 叫一切 (Mandarin)], not only for the people who live on that time, for the people with certain age, certain nations, etc. FOR ALL!!!

It's not easy. Yeah, totally not easy. As human being that is still live within our flesh, most of the time we need reasons to do something, to give something, also to love. Either (sorry) sexual desire, family relationship, or perhaps it's because we feel comfortable with that person.

Even Peter (Simon Peter) himself couldn't answer Jesus' question with "Agape" love. That's why Jesus change His 3rd question that caused Peter felt so sad.

(John 21:15-17 -- rewrite) :
Yesus: Simon son of John, do you love (Agape) me ?
Simon: Yes Lord, You know that I love (Phileo) You.
Yesus: Simon son of John, do you love (Agape) me ?
Simon: Yes Lord, You know that I love (Phileo) You.
Yesus: Simon son of John, do you love (Phileo) me ?
Simon: Yes Lord, You know that I love (Phileo) You.

Rather than thinking it is doable or not, I believe it is more important for us to reflect ourselves, whether we are willing or not to share Agape to EVERYONE. If God wants us to do it, I believe that HE Himself will make us capable to do so. That’s why let’s put aside all the reasons that discourage us to love others unconditionally including (sigh again) our enemy =)

The proof of our love for God is our obedience to the commands of God. (Our Daily Bread 11.03.2012)

God bless you all