Apr 24, 2012

It's not about why and because

English Version

Peringatan: Blog ini akan menyinggung tentang kejatuhan Adam Air KI-574 pada 1 January 2007

Referensi: Adam Air Penerbangan 574

Ditulis ulang dari sumber:
- Pdt. Daniel Lukas L. (GKA Agape Surabaya), 22 April 2012
- Pdt. Nyoman Widiantara (GKA Agape Surabaya), 15 April 2012


Sudah sering kita mendengar tentang hubungan sebab-akibat. Well, secara umum dapat diartikan sebagai: suatu akibat terjadi karena disebabkan oleh sesuatu. Hubungan sebab-akibat (causalitat, adaequat atau adekuat atau adaquanzttheorie) seperti sudah menjadi pola pikir natural dari setiap manusia sejak lahir termasuk dalam diri orang Kristen. Sialnya, kita sering menggunakan hukum itu dalam mengartikan kejadian-kejadian dalam hidup kita.

1 January 2007, sebuah pesawat milik Adam Air, KI-574 yang terbang dari Surabaya ke Manado via Jakarta, hilang dalam perjalanan dan dicatat terjatuh di perairan Majene Sulawesi Barat. Dari 96 penumpang dan 6 awak pesawat, tidak ada seorang pun yang tercatat selamat. Membuat berita ini lebih menyedihkan, bukan hanya orang dewasa maupun anak kecil yg menjadi korban. Tercatat juga bahwa beberapa bayi yang masih berumur beberapa bulan ada di dalam daftar.

KENAPA mereka ?
KENAPA pesawat itu ?
KENAPA bayi pun menjadi korban ?
KENAPA KENAPA dan KENAPA ??

Pdt. Nyoman Widiantara menceritakan tentang sepasang suami-istri, yang sewaktu belum menikah sama-sama rajin melayani Tuhan. Tetapi setelah menikah, sang suami ternyata menyeleweng dengan perempuan lain, dan mulai meninggalkan Tuhan. Pdt. Nyoman yang dekat dengan keduanya, juga menanyakan hal yang sama kepada Tuhan. KENAPA !!!

Sialnya, tidak ada satu pun jawaban pasti yang dapat menjawab paling tidak satu dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Mungkin jika kita meneruskan pertanyaan-pertanyaan itu, akan timbul: "Apa salah mereka ?"

OK, stop tentang Adam Air dan masalah perkawinan sampai disini...
Lihat kembali pertanyaan tersebut. "Apa salah mereka ?"
Kita mulai memakai hubungan sebab-akibat bukan ?

"Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku" (2 Korintus 12:8-9)

Rasul Paulus, seorang rasul besar yang sudah sering kita kenal melalui surat-suratnya, ternyata juga memiliki hal yang mengganjal dalam hidupnya. Walaupun tidak tertulis jelas apa hal tersebut, tetapi dalam 2 Korintus 12:7 dikatakan bahwa ada "duri di dalam daging". Dalam ayat diatas, ditulis bahwa Paulus juga telah berseru kepada Tuhan untuk membereskan masalah tersebut. Tetapi Tuhan tidak serta merta mengabulkan doanya, melainkan dijawab melalui ayat ke 7 dan ke 9

Ya, "duri" itu tetap ada dalam dirinya supaya ia tidak meninggikan diri, dan supaya kuasa Tuhan sempurna dalam hidupnya.
Apa itu ? Segala pekerjaan Paulus hingga akhir hidupnya.
Bila Paulus tidak memiliki "duri" tersebut, bisa jadi dia akan menjadi sombong, dan semua karya Tuhan melalui dirinya akan menjadi rusak.

Kawan, sering kita tidak mengerti apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidup kita maupun hidup seseorang. Tetapi, percayalah padaNya, seperti yang berulang-ulang saya tulis dalam blog-blog saya yang lain, bahwa apa yang direncanakanNya adalah yang terbaik.

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yeremia 29:11)

Cerita Cinderella menjadi indah bila kita tidak menyetopnya pada saat sang ibu tiri melarangnya untuk pergi ke pesta. Cerita Putri Salju pun akan menyedihkan bila kita hanya melihatnya sampai pada bagian ia tertidur setelah makan buah apel beracun.

Kawan, cerita hidup kita belum berakhir, bahkan mungkin ketika kita meninggal pun bukan menjadi garis akhirnya. Tetapi percayalah, bahwa Tuhan sudah merangkai cerita "Putri Salju" kita bahkan sebelum kita dilahirkan. Ketika kita percaya pada Tuhan, kita tidak perlu tahu tentang sebab dan akibat. Kita hanya perlu mengingat bahwa kita hidup hanya karena anugerahNya, dan itulah yang kita butuhkan.

"...Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu..." (2 Korintus 12:9)

"...My grace is all you need..." (2 Corinthians 12:9) ~ New Living Translation


Tuhan Yesus memberkati

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Warning: This blog content will pertain the fall of Adam Air KI-574 on January 1st, 2007

References: Adam Air Penerbangan 574

Rewritten from the source:
- Rev. Daniel L. Lukas (GKA Agape Surabaya), April 22nd, 2012
- Rev. Nyoman Widiantara (GKA Agape Surabaya), April 15th, 2012

We often hear about the cause-effect pattern in our daily life. Well, cause and effect relationship can be defined as a result occurs because of something happens, whichever occurs first. Causality (cause-effect relationship) has become common mindset that most of people have, including the Christians. Unfortunately, we often use the law in interpreting events which occur in our lives.

On January 1st, 2007, a plane which is belong to Adam Air, KI-574 had flew from Surabaya to Manado via Jakarta lost his way and recorded fell in the waters of Majene, West Sulawesi. Of the 96 passengers and 6 crew members, no one survived. More worsen, not only adults who were on the victim list, but also the children including some infants who were only several months old when the accident occurs.

WHY must them ?
WHY must that plane ?
WHY the babies also became a victim ?
WHY WHY WHY and so on.

Rev. Nyoman Widiantara told a story of a husband and wife who are equally diligent in serving the Lord prior the marriage. Later after the marriage, the husband was cheating with another woman, and started to leave God. Rev. Nyoman, who is close to both of them, also asks the same thing to God ? WHY these things happened ?

Unfortunately, there are no answers that can answer at least one of those questions.

Maybe if we continue the questions, then at some point, the question like, "What's wrong with them ?" will arise.

Ok, stop on Adam Air and the marriage problem here…
Look again at the question, "What’s wrong with them ?"
We started using cause-effect relationship, didn’t we ?

"Three times I pleaded with the Lord to take it away from me. But he said to me, "My grace is sufficient for you, for my power is made perfect in weakness." Therefore I will boast all the more gladly about my weaknesses, so that Christ’s power may rest on me" (2 Corinthians 12:8-9)

Apostle Paul, a well-known apostle through his letters, also has thorn in his life. Although it is not clearly written in his letters, but in 2 Corinthians 12:7 says that there is a "thorn in the flesh". Also it is written in the verse above that Paul cries out to God to settle his problems. But God didn't answer his prayer in that way but through verses 7 and 9.

Yes, the "thorn" is still there in him therefore he will not boast on himself, and that the power of God will perfect his life.
What is it ? His every single works through the end of his life.
If Paul didn't has a "thorn", it possible he will conceit and all the works of God through him will be destroyed.

Friends, often we don't understand what the plan of God in our lives. The only thing we can do is to trust Him, as I wrote repeatedly in my other blogs, He already planned the best for us.

""For I know the plans I have for you," declares the LORD, "plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future" (Jeremiah 29:11)

A wonderful Cinderella story would not be a happy ending story if we stop reading at the time when her stepmother forbade her to go to the ball dance. Snow White story would be sad if we only look until the part when she falls asleep after eating a poisoned apple.

My friend, our life story is not over yet, even when we die might also not be the end of story yet. Believe me, our God is already planned our "Snow White" even before we were born. When we believe in God, we do not need to know about cause and effect. We just need to remember that we live only because of His grace and that’s all what we need.

"... My grace is all you need ..." (2 Corinthians 12:9) ~ New Living Translation


God bless you

No comments:

Post a Comment